disini tak lagi dapat ku dengarkan lantunan syair - syair alam yang hadir dalam kesadaranku. syair yang mampu menjelma menjadi simfoni yang dapat mengacaukan waktu (bukan keberadaan waktu). yang tersisa dalam keberadaanku hanyalah kehadiran ruang dan telah mengabaikan keberadaan waktu. memang manusia ketika berada dalam suatu ruang, kadangkala lupa dengan waktu. hingga ruangpun mampu mengacaukan waktu. waktu yang seharusnya telah seperti itu namun yang terjadi hanya seperti ini.
saat memulai memejamkan kedua mata, ku selalu percaya diri. dengan ikhlasnya mata ini tertutup. sembari diisi oleh mimpi - mimpi buta dan semu, ku terhibur oleh pengalaman semu. namun apalah, hal tersebut kadang indah dan sedikit menghilangkan kekecewaan. tapi tak sedikit pula kepiluan yang dapat dirasakan. memang kenyataan mungkin hampir sama dengan mimpi. mimpi dan kenyataan adalah sesuatu yang sama, sesuatu yang terjadi diluar skenario. tapi untunglah aku hidup di dunia kenyataan, kalau saja aku hidup didunia mimpi pastilah akan sangat merepotkan. kenapa? ya, didunia mimpi adalah suatu pengalaman yang terjadi begitu saja dan tdak ada skenario yang dipersiapkan dan lebih parahnya dunia mimpi tak memiliki ending yang jelas. waktu memulai petualangan di mimpi serasa menyenangkan, kita tidak akan pernah merasakan kesakitan. tapi kadang sewaktu hampir finish tiba - tiba pengalaman itu terputus dan terhenti dan tak dapat dilanjutkan kembali. sungguh menyedihkan. syukurlah kita semua hidup di dunia nyata, dapat melakukan aktivitas dan pengalaman sesuaidengan skenario yang telah kita rencanakan. walaupun kadang akhir dari sekenario itu juga tak sesuai dengan rencana kita. tetapi setidaknya, kita bisa menyusun kembali dan masih dapat membuat harapan dimasa yang akan datang.
ketika pagi datang menjelang, tak dapat kurasakan kedamain pada saat itu. hanya kehampaan dan penyesalan yg ku rasakan. meskipun telah berkelana didunia mimpi yang menjadi penghibur disaat istirahatku. dan untuk mengurangi perasaan itu,aku hanya mencoba untuk membasuh wajah dan fikiranku dengan namaNya
. tapi apalah daya, roda berputar seperti biasa. dan hilanglah kekecewaan di pagi itu. namun sayangnya, kekecewaan itu hilang tapi gundah semakin bertambah. kehidupan yang monoton ini harus segera diakhiri.
saat memulai memejamkan kedua mata, ku selalu percaya diri. dengan ikhlasnya mata ini tertutup. sembari diisi oleh mimpi - mimpi buta dan semu, ku terhibur oleh pengalaman semu. namun apalah, hal tersebut kadang indah dan sedikit menghilangkan kekecewaan. tapi tak sedikit pula kepiluan yang dapat dirasakan. memang kenyataan mungkin hampir sama dengan mimpi. mimpi dan kenyataan adalah sesuatu yang sama, sesuatu yang terjadi diluar skenario. tapi untunglah aku hidup di dunia kenyataan, kalau saja aku hidup didunia mimpi pastilah akan sangat merepotkan. kenapa? ya, didunia mimpi adalah suatu pengalaman yang terjadi begitu saja dan tdak ada skenario yang dipersiapkan dan lebih parahnya dunia mimpi tak memiliki ending yang jelas. waktu memulai petualangan di mimpi serasa menyenangkan, kita tidak akan pernah merasakan kesakitan. tapi kadang sewaktu hampir finish tiba - tiba pengalaman itu terputus dan terhenti dan tak dapat dilanjutkan kembali. sungguh menyedihkan. syukurlah kita semua hidup di dunia nyata, dapat melakukan aktivitas dan pengalaman sesuaidengan skenario yang telah kita rencanakan. walaupun kadang akhir dari sekenario itu juga tak sesuai dengan rencana kita. tetapi setidaknya, kita bisa menyusun kembali dan masih dapat membuat harapan dimasa yang akan datang.
ketika pagi datang menjelang, tak dapat kurasakan kedamain pada saat itu. hanya kehampaan dan penyesalan yg ku rasakan. meskipun telah berkelana didunia mimpi yang menjadi penghibur disaat istirahatku. dan untuk mengurangi perasaan itu,aku hanya mencoba untuk membasuh wajah dan fikiranku dengan namaNya
. tapi apalah daya, roda berputar seperti biasa. dan hilanglah kekecewaan di pagi itu. namun sayangnya, kekecewaan itu hilang tapi gundah semakin bertambah. kehidupan yang monoton ini harus segera diakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar